Diduga Jual Tiket "IMTF" Jadi Ajang Bacakan, Ketua GMBI Lamsel Meminta Saber Pungli Turun Tangan
LAMPUNG SELATAN - metronusantaranews.com - Menyikapi isu yang berkembang terkait pembelian tiket untuk kegiatan Indonesia Milenial Teacher Festival (IMTF) Gebyar Lampung Selatan mendapatkan sorotan dari berbagai elemen masyarakat Lamsel.
Sorotan itu dari LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Lampung Selatan. Menurut Heri Prasojo, SH besaran dana yang wajib dikeluarkan untuk pembelian tiket terhadap guru sebesar Rp150 terkesan dipaksakan dan tidak sesui, sebab mereka (guru_red) akan mengikuti kegiatan tersebut secara virtual.
Bukan hanya guru, santer juga para Kepala Desa (Kades) di Lamsel diwajibkan untuk membeli tiket sebanyak 36 tiket dengan harga 100 ribu pertiket, yang rencananya dana diambil dari anggaran Dana Desa (DD). Sementara pusat kegiatan akan dilaksanakan disalah satu hotel ternama di Bandar Lampung.
Untuk itu, pengacara muda ini meminta kepada tim saber pungli yang ada di Lampung Selatan khususnya ataupun Provinsi Lampung untuk turun tangan, sebab ada dugaan kegiatan tersebut jadi ajang 'bacakan'.
Hal tersebut ditegaskan Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Lampung Selatan Heri Prasojo, SH yang mengaku masih di Jakarta kepada media gerbangkrakatau.id, Jum'at (17/6/2022).
Menurut Heri Prasojo, SH, pihaknya menduga kegiatan tersebut terdapat pungutan liar (pungli) yang tersistem dan terkondisi, sebab kegiatan tersebut akan menelan dana miliaran rupiah dari jual tiket ke Sekolah dan Kepala Desa (Kades).
Bahkan pengacara muda ini, dalam pelaksanaan kegiatan yang akan digelar pada 28 sampai 30 Juni 2022 justru akan menimbulkan pertanyaan besar, dimana kegiatan Pemkab Lampung Selatan akan tetapi pusat kegiatan di Hotel ternama Bandar Lampung.
"Masa iya, para Guru dan Kades yang beli tiket mengikuti secara Virtual, sementara sejumlah pejabat teras yang bakal hadir dikegiatan di Novotel Bandar Lampung. Artinya pejabat yang hadir dibiayai dari dana tiket para guru dan kades dong. Apakah Lamsel tidak memiliki tempat yang bagus dan layak, atau sengaja biar terlihat wah dimata publik," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, untuk mensukseskan kegiatan Indonesia Milenial Teacher Festival (IMTF) Gebyar Lampung Selatan, para guru dan Kades Lampung Selatan diwajibkan membeli tiket.
Dimana untuk guru tiket dijual seharga Rp150 ribu yang akan dibiaya sekolah melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Oprtasional Penyelenggaraan (BOP), sedangkan untuk para Kades wajib membeli 36 tiket, dengan harga 100 ribu pertiket yang dananya bersumber dari anggaran Dana Desa (DD).
Menurut informasi dan keterangan yang didapat bahwa, kegiatan tersebut akan dilaksanakan eecara virtual yang akan diikuti para guru baik guru ASN maupun guru honorer disekolag masing-masing dan dibiayai pihak sekolah.
“Ya, kami diberikan tiket kemudian diisi, kegiatan itu kami bayar 150 ribu, tapi yang membiayai dari sekolah,” ujar sumber yang minta namanya tidak ditulis dimedia belum lama ini.
Menurut dia, kegiatan besar itu rencanaya akan digelar disalah satu hotel ternama di Bandar Lampung, namun kata dia, pihaknya selaku guru akan mengikuti kegiatan gebyar secara virtual di Sekolah.
“Kami mengikutinya secara virtual selama 3 hari, tiket yang kami isi akan dikumpulkan lalu akan diundi, karena nantinya akan ada doorprize. Selain itu kami akan mendapatkan sertifikat,” kata dia.
Hal senada dikatakan guru lainnya. Menurutnya, pihaknya tidak mengetahui pasti nama krgiatanya dan kapan pastinya kegitan tersebut. Namun dirinya akan mengikuti secara virtual diskolah yang nantinya akan mendapatkan sertifikat.
“Kami didaftarkan pihak sekolah, kami juga akan mengikuti secara virtual, tapi kalau Kepela Sekolah tidak tau ikut secara virtual atau hadir langsung,” jelasnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, PLT Kadisdik Lampung Selatan Asep Jamhur membenarkan kegiatan tersebut. Bahkan dana sebesar 150 ribu nantinya akan diambil melalui dana BOS sekolah masing-masing.
“Kalau itu memang dana dari sekolah, bukan pribadi. Yang jelas itukan untuk peningkatan kapasitas guru, didalam dana BOS kan itu boleh, di Permendikbut tahun 2002 dihalaman 19 pasal 24 jelas boleh, untuk peningkatan kapasitas guru, dibiayai dari dana Bos, bukan dari dana pribadi, dana pribadi itu yang salah,” kata Asep Jamhur saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (9/6/2022).
Dia mengatakan, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendorong agar dunia pendidikan di Kabupaten berjuluk Khagom Mufakat ini lebih baik dan maju.
“Justru kita harus sama-sama bagaimana pendidikan di Lampung Selatan ini lebih baik lagi, jangan sampai pendidikan di Lamsel monoton. Ya kita doronglah pendidikan di Lamsel ini, biar lebih baik lagi, kita jangan kalah dari Kabupaten lainnya,” jelasnya.
Ketika ditanya kegiatan tersebut rencananya akan diikuti berapa tenaga pendidik, pihaknya belum mengetahui pasti, namun pihaknya tidak menampik bahwa akan diikuti ribuan guru yang ada di Lampung Selatan.
Lalu, ketika ditanya dana 150 ribu dipergunakan untuk apa dan dikumpulkan atau dipergunakan untuk apa saja, sayangnya pihaknya tidak mengetahui pasti, namun yang pasti kegiatan selama 3 hari dan guru akan mendapatkan sertifikat secara nasional.
“Iya dananya segitu, belum tau berapa guru yang ikut, dia (guru) akan dapat sertifikat, sertifikat nasional, kalau kita mau sengaja menggelar pelatihan tingkat nasional berapa biayanya kalau gunakan anggaran. Kegiatan gak tanggung-tanggung di Novotel, acaranya juga ada yang secara virtual ada juga yang langsung tatapmuka. (Tim).