Metronusantaranews.com -- Lampung Selatan -- Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) berlangsung di berbagai wilayah, salah satunya di SMP NEGERI 1 SIDOMULYO. SMP NEGERI 1 SIDOMULYO yang beralamat Jl. Spontan 252 Desa Sidorejo Kecamatan Sidomulyo Kabupaen Lampung Selatan. Jum'at (13/5/2022)
Upacara Hardiknas tampak dihadiri oleh seluruh jajaran Dewan Guru dan para siswa, dan tampak terlihat para peserta upacara menggenakan pakaian berbagai macam adat Provinsi dari berbagai daerah Indonesia, pelaksanakan upacara dihalaman Gedung SMPN 1 Sidomulyo tersebut , dalam upacara tersebut di Pimpin Oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Sidomulyo Sri Wahyuni, S.Pd saat memberikan sambutannya Kepala sekolah SMPN 1 Sidomulyo mengarisbawahi isi Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2022 dimana makna dari pidato tersebut menerangkan jika, Selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya.
Hari ini, saudara-saudariku, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan.
Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia.
Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.
Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk "menghukum" guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar; supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.
Semangat yang sama juga sudah kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. Itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.
Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia. Para penggerak Merdeka Belajar di seluruh Indonesia yang saya banggakan.
Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Namun, kita belum sampai di garis akhir. Maka, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak meski sejenak. Ke depan, masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi. Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar.
Lebih Lanjut Sri Wahyuni, S.Pd mengatakan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional untuk kedepannya kita sebagai Insan pendidikan agar bersemangat kembali membangun dunia pendidikan dimana selama Pandemi saat ini tampak tertatih-tatih semoga dengan adanya program belajar dari pemerintah akan lebih baik lagi kedepannya serta dapat memulihkan kondisi pembelajaran dengan baik juga selain dari pada itu kita semua diharapkan dapat menjadi pelopor pendidikan yang baik dan berprestasi tutur Sri Wahyuni.
(Ibsa)