Lapas Kelas IIB Bireuen Perkuat Pembinaan Warga Binaan Lewat Digitalisasi Administrasi
MetroNusantaraNews.com, Bireuen — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Bireuen terus melakukan inovasi dalam peningkatan kualitas pelayanan dan pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Salah satu langkah strategis yang kini diterapkan adalah digitalisasi administrasi yang bertujuan memperkuat efektivitas evaluasi program pembinaan di lingkungan lapas, 24 November 2025.

Langkah digitalisasi ini meliputi pendataan administrasi warga binaan, rekapitulasi hasil pembinaan, penilaian perilaku, hingga penyusunan laporan kepribadian (litmas) berbasis sistem. Dengan adanya sistem terintegrasi ini, proses monitoring perkembangan warga binaan dapat dilakukan lebih cepat, transparan, dan akurat.
Kepala Lapas Kelas IIB Bireuen, Didik Niryanto, A.Md.I.P., S.A.P., dalam keterangannya menegaskan bahwa penerapan digitalisasi administrasi merupakan bagian dari modernisasi pemasyarakatan serta implementasi reformasi birokrasi yang digaungkan Kementerian Hukum dan HAM.
“Digitalisasi ini bukan hanya soal pembaruan sistem kerja, tetapi juga wujud komitmen kami untuk memberikan layanan yang lebih profesional, akuntabel, serta tepat sasaran. Melalui sistem ini, perkembangan warga binaan dapat dievaluasi secara berkala dan objektif,” ungkap Didik.
Ia menambahkan bahwa ke depan digitalisasi administrasi akan terintegrasi dengan seluruh komponen pembinaan, mulai dari pendidikan keagamaan, pembinaan kepribadian, pelatihan kerja hingga program reintegrasi sosial. Dengan demikian, analisis perkembangan WBP dapat dilakukan lebih efektif dan sistematis.
Petugas pembinaan Lapas Bireuen turut menyambut baik hadirnya sistem digital tersebut. Mereka menilai kebijakan ini mampu mempermudah alur kerja, mengurangi penggunaan berkas manual, serta meminimalisir potensi kehilangan dokumen.
Di sisi lain, warga binaan juga merasakan manfaat berupa peningkatan transparansi penilaian, terutama terkait pemberian hak-hak pemasyarakatan seperti remisi, integrasi, maupun pengusulan program pembinaan lanjutan.
Dengan diterapkannya sistem digitalisasi ini, Lapas Kelas IIB Bireuen optimis mampu meningkatkan kualitas tata kelola pemasyarakatan yang lebih modern, efisien, dan humanis. Inovasi ini juga diharapkan menjadi langkah nyata menuju transformasi digital pemasyarakatan di wilayah Aceh.(FAHRID)

Rosnita
