Oknum Kadus kampung Umpu Bhakti, Diduga melakukan penggelapan.

Oknum Kadus kampung Umpu Bhakti, Diduga melakukan penggelapan.

WAYKANAN - meteronusantaranews.com

Oknum kepala dusun berinisial (DF)

Diduga melakukan penggelapan uang bantuan warga yang di kumpulkan kepadanya untuk membantu korban kebakaran berinisial (TS) 

Kronologis kejadian bermula pada tahun 2023, telah terjadi musibah kebakaran rumah yang di alami oleh salah satu warga, yang berinisial (TS) di kampung Umpu Bhakti kecamatan Blambangan Umpu kabupaten way kanan.

Mengetahui peristiwa ini , timbulah inisiatif warga Umpu Bhakti untuk sedikit meringankan beban atas musibah yang di alami korban yang berinisial ( TS) untuk mengumpulkan sumbangan seikhlasnya melalui Oknum Kadus yang berinisial (DF)

setelah sumbangan tersebut dikumpulkan, Oknum Kadus berinisial (DF) memberitahu saudara ( TS ), namun pada saat itu korban yang berinisial (TS) sedang mengalami perawatan di rumah sakit, karena terjatuh dari motor oleh pelaku kejahatan yang akan menjambret tas yang di bawah oleh istri korban berinisial (TS) sehingga motornya terjatuh.

Oknum Kadus yang berinisial (DF) "pak ini ada bantuan untuk saudara guna sedikit meringankan beban musibah kebakaran yang di alami bapak apakah bapak TS ( korban- RED) sudah mau menerimanya ,"ucapnya

Namun korban TS disaat itu mengatakan bahwa bantuan itu pegang saja dulu karena saya masih di rawat,nanti kalau saya sudah membutuhkan untuk memperbaiki rumah,saya ambil,

Setelah ingin memperbaiki rumahnya korban berinisial TS menanyakan bantuan itu,namun oknum Kadus yang berinisial DF selalu menunda dan mengatakan bahwa bantuan berupa uang tersebut tidak lagi berada padanya melainkan sedang dipinjam orang lain,

Sampai dengan hampir selesainya perbaikan rumah oleh korban TS uang itu diberikan dengan tidak sepenuhnya bahkan sisanya selalu ditunda-tunda oleh oknum Kadus,bahkan sampai berita ini di di terbitkan uang itu masih belum diberikan semua,walaupun itu sudah bertahun-tahun lamanya. 

Sampai berita ini di terbitkan masih banyak yang harus di kompirmasi demi b

erimbangnya berita.( Iwan )