Terkait Bayi Kembar Empat, Kemensos Respon Cepat Dan Berkoordinasi Dengan Pemkab Koltim
Metronusantaranews.com - Kolaka Timur - Hari ini juga, atas koordinasi Pemkab Koltim dibawah komando Pj. Bupati Drs. H. Sulwan Aboenawas, M.Si., Kementerian Sosial (Kemensos) RI juga tak luput memantau proses penanganan kelahiran bayi kembar empat asal Koltim.
Ya, seorang ibu yang bernama Made Paryani warga Desa Lamoare Kecamatan Loea pada Senin 13 Juni lalu, melahirkan dengan kondisi kembar empat meski satu bayinya tidak bisa diselamatkan, menjadi perhatian warganet di Sultra hingga nasional. Selain karena jarang sekali ada yang melahirkan hingga kembar empat, kondisi keluarga ibu ini juga sangat membutuhkan donasi untuk biaya persalinan yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Setia Bunda Unaaha setelah dirujuk.
Sataf Ahli Bupati Koltim Herman Amin SSos mengatakan, jika Tim Kemensos RI Perwakilan Kendari Budi selaku Kepala Sentra Rehabilitasi Sosial Kendari bersama stafnya dan Kepala Puskesmas Loea Muh Ridha Setiawan SKM MKes, telah menemui dirinya mewakili Pj Bupati di Kantor Bupati Koltim, Kamis (16/6).
“Alhamdulillah Tim Kemensos Perwakilan Kendari, sudah bertemu langsung pasien Ibu Made Paryani dan ketiga anaknya di Rumah Sakit Setia Bunda Konawe, dan siap di tindak lanjuti sesuai arahan Ibu Mensos RI (Tri Risma Harini), juga kartu KIS Ibu Made ini, mereka sudah ke Puskesmas Loea untuk menindaklanjuti,” ujar Herman Amin usai menerima pihak Kemensos RI ini.
Selanjutnya jelas mantan Kepala BPBD Koltim ini, Tim Kemensos RI Perwakilan Kendari ini juga, akan memantau secara terus menerus perkembangan si ibu dan ketiga anaknya, dan juga bekerja sama dengan pihak RS Setia Bunda dalam hal ini penanganan kesehatan fisik pasien pasca melahirkan, serta menaikan berat badan ketiga bayi tersebut.
“Kalau ketiga bayi tersebut sudah memungkinkan fisiknya dalam hal ini berat badannya stabil, maka Pemda bersama Kemensos RI ini, akan merujuk ibu dan bayinya ke Rumah Sakit Bahteramas menggunan mobil khusus guna mendapatkan perawatan lebih lanjut,” tutupnya.
Laporan : Helni Hetyawan/Diskominfo