Haji Uma Tinjau Desa Gedumbak yang Lenyap Diterjang Banjir, Mendesak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional

Haji Uma Tinjau Desa Gedumbak yang Lenyap Diterjang Banjir, Mendesak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional

MetroNusantaraNews.com, Aceh Utara – Desa Gedumbak, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, kini tinggal menyisakan jejak kehancuran setelah banjir bandang besar melanda wilayah Aceh. Sabtu (6/12/2025).

Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma, meninjau langsung lokasi (4/12) kemarin bencana dan menyaksikan kondisi yang membuatnya terpukul.

Desa ini nyaris rata dengan tanah. Dari sekitar 400 rumah warga, hanya 41 unit yang masih terlihat sisa bangunannya.

Selebihnya hanyut atau tertimbun tumpukan kayu dan material banjir yang datang secara tiba-tiba. Tak hanya itu, enam warga dilaporkan meninggal dunia sebagian hilang dan hingga kini belum berhasil ditemukan untuk desa itu saja belum desa dan kecamatan lainnya.

Haji Uma menyampaikan bahwa berdasarkan informasi warga dan perangkat desa, masifnya tumpukan kayu yang terbawa dari hulu menjadi faktor utama pemicu banjir bandang tersebut. Lebih dari 150 hektare kawasan hulu dipenuhi kayu yang kemudian terseret arus kuat ke pemukiman warga.

Di lokasi, dirinya bahkan melihat langsung rumah-rumah warga yang tertimbun kayu dan lumpur tebal. Warga melaporkan munculnya bau menyengat di area tertentu, yang memunculkan dugaan masih ada jenazah tertimbun material kayu.

“Ini bencana besar yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Kerusakan di wilayah hulu harus menjadi evaluasi serius. Pemerintah wajib menertibkan izin-izin yang mengakibatkan kerusakan tersebut,” tegas Haji Uma saat berada di tengah puing-puing permukiman warga.

Banjir juga menyebabkan lumpuhnya seluruh aktivitas masyarakat. Listrik padam, akses jalan rusak berat, dan air bersih tidak tersedia. 

Lebih dari 400 kepala keluarga atau sekitar 2.000 warga terpaksa mengungsi ke tenda darurat yang masih sangat minim didesa itu belum daerah lain. Kondisi ini membuat sejumlah warga mulai mengalami gatal-gatal dan gangguan kesehatan lainnya akibat sanitasi yang tidak layak.

Melihat kondisi yang sangat memprihatinkan ini, Haji Uma mendesak pemerintah pusat agar memberikan perhatian penuh banjir di Sumatera dan menjadikan penanganan bencana nasional sebagai skala prioritas nasional.

“Pemulihan desa ini tidak mungkin dilakukan dalam waktu singkat. Saya meminta pemerintah segera menyalurkan bantuan mendesak, terutama air bersih, obat-obatan, dan bahan makanan. Warga tidak boleh dibiarkan menghadapi penderitaan berkepanjangan,” ujar Haji Uma menegaskan komitmennya untuk terus mengawal penanganan bencana ini.

Ia berharap seluruh pihak dapat bergandengan tangan untuk membantu masyarakat Desa Gedumbak yang kini berjuang memulihkan kehidupan mereka dari awal.(FAHRID)