Oku Timur Metro Nusantara NEws– Jalan Rabat Beton dibangun di tempat yang tidak ada penghuninya(tidak ada rumah penduduk). Bangunan yang tidak memenuhi azas manfaat menjadi pemandangan lazim dan disoroti berbagai kalangan. Diantaranya pembangunan jalan Rabat Beton dan Pembangunan jembatan, yang dibangun di duga tidak tepat sasaran. Sabtu 11/02/2023.
"Pasalnya pembangunan jalan rabat beton dan jembatan tersebut hanya jalan menuju perkebunan, tidak ada penghuninya atau rumah masyarakat, yang bersumber dari Dana Anggaran APBD kabupaten Oku timur dan Dana Bangub.Provinsi Sumatera Selatan.
Saat team awak media investigasi dilapangan,didesa Gunung Batu, Kecamatan Cempaka Kabupaten Oku timur,awak media menemukan beberapa kegiatan salah satunya pembangunan jalan rabat beton dan pembangunan jembatan
Saat awak media mengkonfirmasi warga dan tokoh masyarakat yang enggan di sebutkan namanya pada saat itu melintas dijalan tersebut, dia mengatakan kami selaku masyarakat sangat menyayangkan banyaknya bangunan yang mubazir,karna dari nalai anggaran nya cukup besar, seperti salah satu bangunan jalan cor beton ini dibangun tahun 2021 yang lalu dan bangunan jembatan yng dibangun tahun ini(2023) bangunan ini tidak banyak warga yang menggunakan nya,pada hal kalau mau bangun Didesa kami ini masih banyak yang layak dibangun,coba kalau dibangunkan jalan tani,itu sangat bermanfaat untuk masyarakat,karna desa kami ini sangatlah jauh ketinggalan dari desa-desa lain.Unkap nya
“Seharusnya pembangunan itu mempertimbangkan skala prioritas, kalau pembangunan yang ada ini,terkesan Mubazir,” tuturnya pada awak media.
Ditempat lain, Hermanto ketua team investigasi Lsm Lpi Tipikor mengatakan, mensinyalir dari beberapa bangunan tersebut adanya kepentingan kelompok tertentu.(pribadi)
“Barangkali di situ adanya tanah milik oknum dan sebagainya, sementara kalau dilihat dari Kontruksi nya bangunan tersebut,Didesa gunung batu masih ada tempat-tempat atau daerah yang semestinya harus dibangun, saya melihat itu tidak tepat sasaran yang hanya menghabiskan uang Negara,” tuturnya lagi.
Seharusnya dalam setiap perencanaan agar dilakukan dahulu STUDY KELAYAKAN.
“Layak atau tidak dibangun ditempat tersebut, sedang yang dibangun itu tidak ada rumah penduduk satupun. Untuk apa, kan Mubazir?” tandas Hermanto
Dirinya berharap kedepan nya OPD terkait agar tidak asal membangunYang tidak kalah pentingnya itu, pemanfaatan untuk kepentingan orang banyak atau masyarakat umum,
Dalam hal ini seharusnya DPRD saat menyerap Aspirasi Rakyat agar mengedepankan Azas manfaat dan melalui kajian yang layak.
“Kita harap DPRD dalam menyerap aspirasi agar mengedepankan Azas Manfaat dan mempertimbangkan kelayakan, jangan asal saja,
Hermanto juga menghimbau kepada BPK RI agar benar benar meng audit dalam setiap pekerjaan pada Penggunaan Anggaran,dan kepada OPD terkait dan Konsultan agar merencanakan pembangunan yang benar-benar bisa dirasakan masyarakat.
OPD terkait mestinya lebih selektif dalam menetapkan suatu usulan dan perencanaan agar tepat sasaran dan tepat guna,”ucapnya.
Reporter. Suhria
Rilis .Tim