Lima Ribuan Jemaat GKI Hadiri Opening Sidang Sinode GKI Ke-18 di Waropen

Lima Ribuan Jemaat GKI Hadiri Opening Sidang Sinode GKI Ke-18 di Waropen
Lima Ribuan Jemaat GKI Hadiri Opening Sidang Sinode GKI Ke-18 di Waropen
METRONUSANTARANEWS.COM, WAROPEN | Pelaksanaan Opening Sidang Sinode GKI Ke-18 yang diselenggarakan di Waropen Kabupaten Berjuta Bakau berlangsung meriah dan penuh hikmat. Dihadiri Lima Ribuan Jemaat GKI seTanah Papua. Sejumlah Paduan suara dari klasis-klasis seTanah Papua pun dihadirkan untuk membawakan puji-pujian. Pelayan Firman, kesempatan ini dibawakan oleh Pdt. Dr. Sostenes Sumihe. Kegiatan Pembukaan SS GKI ke-18 berlokasi di Pantai Sarafambai Waren, pada Senin (18/07/2022). Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen menyampaikan apresiasi kepada Bupati Waropen dan Panitia, atas kerja kerasnya dan puji Tuhan kegiatan Opening ini berjalan dengan hikmat dan meriah. Bupati Tonny Tesar, S.Sos juga menuturkan untuk menghormati jasa Pdt. Domine Izak Samuel Kijne yang telah membawa tatanan perubahan di Tanah Papua, diagendakan diabadikan untuk salah satu Terminal Pelabuhan Laut ataupun salah satu Pelabuhan Udara dengan memberi nama Domine Izak Samuel Kijne. Namun Kepulauan Yapen sudah melaksanakannya dengan mengabadikan nama Domine Izak Samuel Kijne sebagai nama Pelabuhan Penumpang Laut Serui, yang telah kita resmikan kemarin. Dengan ini tentunya dalam Sidang Sinode diharapkan dapat  ditetapkan. Kesempatan yang sama, Ketua DPRD Yohanis G. Raubaba, S.Sos menyampaikan harapannya dalam Sidang Sinode GKI Ke-18 ini akan dibahas komisi khusus dan terlahir rekomendasi dari semua Klasis-klasis se Tanah Papua, adanya restorasi dan inovasi Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) untuk mengakomodir semua kepentingan YPK, dengan tujuan bersama untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan. Kepala Biro Umum Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Petrus Imulyana menyampaikan bahwa 5000 peserta turut hadir, selain Peserta juga Penggembira juga datang mengikuti opening di siang hari ini. Sejumlah pejabat pun hadir dalam kegiatan GKI 5 tahunan ini. Editor : mahyus _arafath