Metronusantaranews - Serui| Sekolah Dasar Kristen Kasih Bangsa dan Petugas Puskesmas Warari melakukan kegiatan Vaksinasi untuk anak usia 6 tahun sampai 11 Tahun, bertempat di Lokasi Sekolah, Jumat (11/02/2022)
Program Pemerintah dan Kementrian Kesehatan, mengadakan kegiatan vaksinasi yang dijalankan oleh Petugas Puskesmas Warari. Serta di hadiri oleh orang tua murid, Vaksin yang digunakan adalah jenis Sinovac.
Kementrian Kesehatan hanya menggunakan vaksin Sinovac dosis yang ke 2, dikhususkan untuk anak yang berumur 6 tahun sampai 11 tahun. Sedangkan vaksin Sinovac dosis yang pertama, khusunya untuk Usia 18 tahun ke atas, belum bisa diperbolehkan. Karena aplikasinya masih di kunci dari Kementrian Kesehatan. Salah satu persyaratan administrasi dengan membawa Kartu Keluarga untuk mencocokan nomor induknya.
Sebelum divaksin, petugas Nakes menyampaikan bila ada yang merasakan sakit seperti demam, flu, batuk, tidak dipaksakan untuk mengikuti vaksin Sinovac hari ini.
“Puji Tuhan sampai saat ini informasi dan data yang kami dapatkan, anak-anak yang usia 6 tahun sampai 11 tahun aman mengikuti vaksi, Sebelum kami melakukan kegiatan vaksinasi, ada petugas kami yang anak-anaknya sudah mengikuti vaksin sebelumnya, dan sampai saat ini aman saja” Ucap Alfredo Numberi, petugas vaksinasi Puskemas Warari.
Salah satu orang Tua Murid yang anaknya telah menjalani vaksin, Dahniar Sinaga, S.Kom menuturkan.
"Saya hanya mengikuti Program Pemerintah, karena saya pun sudah divaksin. Soal kendala atau efek samping, saya kurang tau juga, pandemi Covid19 bukan cumin di Kepulauan Yapen, Papua tapi mendunia. dan saya sebagai warga negara Indonesoa wajib mengikuti Program Pemerintah, dan vaksin hari ini tentunya untuk menguatkan imun tubuh anak saya, dan demi menjaga kesehatan anak saya.
Kegiatan Vaksin untuk anak cukup mendapatkan dukungan dari orang tua dan masyarakat, ini terlihat dari partisipasi orang tua yang mendampingi anaknya, dan Petugas Puskesmas Warari melakukan kegiatan vaksinasi dengan mengedepankan pendekatan humanis.
“apabila ada orang tua dari murid yang belum bersedia anaknya divaksin kami tidak memaksakan”, tutur Alfredo Numberi.
Jurnalis :
$artika Paramitha