Warga Menjerit Dua Minggu Tanpa Air: PDAM Langsa Mati Total, Masyarakat Desak Wali Kota Ganti Direktur
MetroNusantaraNews.com, Langsa – Setelah banjir merendam sejumlah kawasan di Kota Langsa, kini masyarakat menghadapi masalah baru yang tak kalah berat: pasokan air PDAM mati total selama lebih dari dua minggu. Kondisi ini membuat warga semakin terpuruk di tengah upaya pemulihan pasca bencana.

Sejumlah warga mengaku harus membeli air dengan harga mahal atau menumpang ke rumah kerabat yang ada sumur air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketiadaan air bersih di tengah suhu panas membuat situasi semakin sulit, terutama bagi keluarga dengan anak kecil dan lansia.

Maimunah, warga Gampong Kapa Kecamatan Langsa Timur, mengungkapkan kekesalannya. “Kami sudah dua minggu lebih menunggu air PDAM hidup. Sampai sekarang tidak ada setetes pun. Mau mandi, mencuci, masak saja susah. Kami sudah sangat menderita,” ujarnya dengan nada kecewa, Sabtu (6/12/2025).
Ia menambahkan bahwa tidak ada pemberitahuan resmi dari PDAM mengenai penyebab gangguan layanan maupun estimasi kapan air akan kembali mengalir. “Kami dibiarkan tanpa informasi. Warga setiap hari hanya menunggu dan berharap, tapi air tak kunjung hidup,” tuturnya.
Di tengah keresahan itu, masyarakat juga mempertanyakan kinerja manajemen PDAM. Warga menyebut informasi yang beredar bahwa Direktur PDAM Kota Langsa, T. Faisal, S.H, sedang berada di luar daerah saat krisis air berlangsung. Hal tersebut semakin memicu kemarahan warga yang merasa diabaikan.
Banyak warga menilai absennya pimpinan PDAM di tengah masa darurat pasca banjir menunjukkan lemahnya respons dan manajemen. Mereka menilai krisis air bersih tak bisa dianggap sebagai masalah kecil karena menyangkut kesehatan publik.
Desakan mulai muncul dari berbagai kelompok masyarakat agar Wali Kota Langsa, Jefrry Sentana S. Putra, S.E, mengambil tindakan tegas. Warga meminta agar Direktur PDAM diganti karena dianggap tidak mampu mengelola pelayanan air bersih secara profesional. “Kalau tidak becus kerja, lebih baik diganti. Kami butuh pemimpin PDAM yang siap di lapangan saat masyarakat susah,” ujar Maimunah.
Tokoh masyarakat menegaskan bahwa PDAM adalah layanan vital dan tidak boleh gagal berfungsi selama berminggu-minggu. Mereka meminta Wali Kota untuk mengevaluasi total sistem dan manajemen agar kejadian serupa tidak terulang.
Sejumlah warga bahkan mengatakan siap melakukan aksi protes jika dalam waktu dekat air tidak juga mengalir. Mereka menilai pemerintah kota harus turun tangan karena kondisi ini sudah sangat meresahkan dan merugikan masyarakat luas.
Hingga berita ini diterbitkan, PDAM Kota Langsa belum memberikan penjelasan resmi terkait penyebab gangguan dan kapan layanan kembali normal. Warga berharap Wali Kota Langsa segera mengambil langkah konkret demi memastikan masyarakat kembali mendapatkan hak dasar mereka atas air bersih.(FAHRID)

Rosnita
