Tak Becus Majukan Pendidikan, Kadis PK Aceh Utara Diduga Kambing Hitamkan Sejumlah Kepsek

Tak Becus Majukan Pendidikan, Kadis PK Aceh Utara Diduga Kambing Hitamkan Sejumlah Kepsek
Tak Becus Majukan Pendidikan, Kadis PK Aceh Utara Diduga Kambing Hitamkan Sejumlah Kepsek
Lhoksukon I Ketidak berhasilan pembangunan kualitas dan kuantitas pendidikan di Aceh Utara, Kadis Pendidikan Aceh Utara seolah bersembunyi dibelakang penghargaan KEMENDIRISTIK dan perhargaan dari PJ Bupati Aceh Utara, Selasa : ( 13 / 06 / 2023 )   Bagaimana tidak, dapat kita lihat bersama, dari bagaimana cara pengelolaan DANA BOS disekolah-sekolah diduga banyak yang tidak tranparansi, bahkan banyak tidak tepat penggunaan sesuai juknis dan kebutuhan sekolah itu sendiri, bahkan campur tangan Tangan Jamaluddin diduga ikut memperparah buruknya kinerja para Kepsek selaku KPA pada sekolah yang ditugaskan, sehingga menggabaikan prinsib Dasar pengelolaan DANA BOS yang telah diatur pemerintah pusat.     Atas hal tersebut, sejumlah kepala sekolah diduga melakukan perlawanan atas kedhaliman Jamaluddin, karena tidak tahan terhadap kesewenangan kadis yang sudah menjabat hambir dua tahun tersebut, bahkan ada kepala sekolah yang mengundurkan diri karena tidak tahan terhadap tekanan dari dinas itu sendiri.   Munculnya sejumlah berita miring disejumlah media, baik terkait DANA BOS bahkan terhadap pembangunan sara prasarana Sekolah, hal ini tidak bisa dipungkiri meskipun Jamaluddin berupaya membungkam beberapa media maintream untuk tidak membongkar kebusukannya,   Akibatnya, sejumlah kepala sekolah menjadi kambing hitam Jamaludiin, karena dituding telah membocorkan informasi penting kepublik, buntut dari kambing hitam tersebut, sejumlah kepala sekolah dikabarkan akan didepak dari jabatannya kepala sekolah, karena diduga telah membuka tabir buruk wajah pejabat pendidikan aceh utara,   Jika hal ini terjadi, diperkirakaan kisruh tersebut akan berbuntut panjang, akan lahir pahlawan pahlawan baru untuk membongkar kedhaliman para pemimpin Zaiyus,   Salah satu kepala sekolah bahkan menceritakan kondisi sulit yang dihadapinya dalam mengelola sekolah terpencil dan diperparah sedikitnya para peserta didik, bahkan ada kepala sekolah mendapat ancaman dan tekanan untuk segera mengundurkan diri, bahkan terancam dipecat oleh sang kadis jika tidak mengikuti buriknya akal bulus sang bos,   " jika hal ini terus dibiarkan, maka tidak heran jika dikemudian hari ada perlawanan baru, bukan berarti melawan atasan, namun hanyalah melawan sebuah kedhaliman, sudah cukup kedhaliman selama ini berlangsung, jangan biarkan terus meraja lela" ungkap kepala sekolah yang tidak mau disebutkan namanya.