Kenalkan Produk Industri Kecil Menengah (IKM), Camat Trimurjo Undang Media Elektronik, Media Cetak Dan Media Online

Kenalkan Produk Industri Kecil Menengah (IKM), Camat Trimurjo Undang Media Elektronik, Media Cetak Dan Media Online
Kenalkan Produk Industri Kecil Menengah (IKM), Camat Trimurjo Undang Media Elektronik, Media Cetak Dan Media Online
Lampung Tengah — Gencar Lakukan Produk diwilayah Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah, Camat Trimurjo Suparyono, S. IP. MM membantu Industri Kecil Menengah (IKM) yang mempunyai usaha untuk pengenalan terhadap masyarakat. Berbagai jenis usaha IKM yang diperkenalkan pada hari ini Minggu 14 Agustus 2022 sekitar pukul 13.00 WIB diantaranya pembuat gitar berada di Kampung Pujo Dadi, Grubi atau Kremes dan Klanting di Kampung Purwodadi 13 polos milik Suprihanto , IKM Kerupuk milik H. Endang di Kampung Baru Simbarwaringin, KWT bina Pratiwi 1 Kp. Liman Benawi dengan pengembangan tanaman sayur mayur yang dapat dijadikan produk mie pelangi dan just pakcoy, budidaya ikan dan KWT Mentari dari Kelurahan Simbarwaringin yang mengembangkan ternak bebek dan ayam . Camat Trimurjo Supar saat diwawancarai oleh Media tentang produk-produk yang dikelola oleh warganya ia memberikan suport untuk lebih meningkatkan hasil yang lebih bermutu , baik kuantitas maupun kualitas, pintanya. Bentuk keseriusan dalam mempublikasikan hasil produk IKM ia meminta kepada TVRI Lampung , Media Cetak Metro Nusantara News dan Media Jelajahperkara.com Camat Trimurjo berharap para pelaku usaha dapat memasarkan produknya dengan mudah sehingga dapat menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar sehingga bisa membantu perekonomian bagi pekerjanya, pintanya. Suprihanto yang menggeluti usaha Klanting selama COVID-19 ia berharap produknya selain di Provinsi jawa Lampung bisa dipasarkan di pulau Jawa bahkan sebagai makanan kelas ekspor, harap Supri. Ditempat lain seorang pengusaha kerupuk milik H. Endang Zubaidi yang sudah diteruskan anaknya Ujang Anwar mengatakan “saya selaku anak tertua diperintahkan Abah untuk meneruskan usaha ini, yang menjadi kendala kami adalah bahan baku tapioka yang selalu naik dan kami dalam melakukan penjualan masih sama. Jadi Kami  mensiasati dengan mengurangi bentuk dari sebelumnya kita bersaing dalam memasarkan produk, karena krupuk dari Pulau Jawa pun banyak yang masuk ke Lampung, jelasnya. Dari 15 orang pekerja sebagian besar Ibu-ibu dan mereka adalah keluarga besarnya, sedangkan dalam pemasaran hanya diwilayah Lampung saja, terangnya Ujang Anwar. (Dwi)