Karena Kekompakan Dan Kegigihan Para Pimpinan Redaksi Se-Nusantara, Akhirnya Terbentuklah Tim Formatur PPRI

LAMPUNG - Berawal dari obrolan dalam group Whatsapp bernama PPRI (Persatuan Pemimpin Redaksi Indonesia) yang dibuat Yopi Zulkarnain dari Propinsi Lampung, para Pemimpin Redaksi dari berbagai Kota Kabupaten se-Nusantara, mengadakan Rapat Online via Aplikasi Zoom pada Selasa (14/9/21) mulai pukul 20.00 Wib dan berhasil membentuk Ketua dan Sekretaris Tim Formatur PPRI dengan mandat menyusun agenda pembentukan PPRI yang rencananya di deklarasikan di Bogor dalam waktu dekat ini. Host acara Zoom Meeting, Herwandi, Pemimpin Redaksi (Pemred) media Sikring.co.id membuka acara dan mempersilahkan peserta untuk memperkenalkan diri, "Silahkan masing-masing peserta yang sudah bergabung dalam Zoom Meeting ini untuk memperkenalkan diri, nama, alamat dan dari Media apa," kata Herwandi setelah membuka acara tersebut. Terkait jumlah peserta yang minim, peserta sepakat tetap dilanjut dengan alasan beberapa anggota WAG mengabarkan kesulitan masuk Zoom Meeting, dan alasan lainnya karena belum terdapat persyaratan quorum yang mengikat sehingga tidak ada aturan yang ditabrak, dan yang paling penting bahwa kali ini hanya menentukan Tim Formatur, bukan menentukan Struktur Organisasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPRI. Perkenalan anggota satu dengan lainnya berlangsung hangat penuh kekeluargaan, sepakat satu bahasa menjaga soliditas team untuk mencapai tujuan bersama, mendirikan PPRI agar eksis, berdaulat dan bermartabat. Usai masing-masing peserta memperkenalkan diri, agenda berikutnya disepakati untuk membentuk Tim Formatur guna menyusun berbagai rumusan yang harus dipersiapkan agar PPRI dapat berdiri dengan tegak, memiliki legalitas yang resmi dengan dibawah kepengurusan yang nantinya dipilih dan dihasilkan dari sebuah proses demokrasi bernama Musyawarah Nasional (Munas). Sepakat dengan hal tersebut, spontan seorang Pemred peserta rapat menunjuk Ikin Roki'in dan disusul oleh persetujuan Pemred lainnya hingga menghasilkan Ikin Roki'in dari media suaralintasindonesia.com sebagai Ketua Tim Formatur, dengan Yopi Zulkarnaen dari Media metronusantaranews.com sebagai Sekretaris. Dimana semua peserta rapat lainnya menyatakan siap membantu mensukseskan Tim Formatur, "Kami semua siap membantu pak Ikin dan Pak Yopi dalam menjalankan pekerjaannya sebagai Ketua Formatur dan Sekretaris Pembentukan PPRI," ungkap seorang Pemred asal Pati Jawa Timur. Dalam sambutannya Ikin mengaku sesungguhnya tidak setuju, namun demikian dirinya harus siap, "Sejujurnya saya merasa 'diperkosa' dan tidak setuju untuk menjadi Ketua Formatur ini, silahkan yang lain saja, saya ini barang 'rongsokan', namun saya akan tetap mendukungnya siapapun Ketua Formatur nanti," ungkap Pemred sebuah Media yang mengumandang dari Bandung Jawa Barat ini. Beberapa kali Ikin menolak, beberapa kali pula Anggota rapat mendesak Ikin untuk tetap memegang pimpinan Formatur karena dianggap paling siap dengan pengalamannya dalam berorganisasi. "Ya sudah, insyaAllah saya siap. Namun gantian, jika saya menunjuk perangkat Tim Formatur ini, maka teman-teman harus siap dan tidak boleh menolak, harus mau membantu bekerja sesuai dengan bidang yang saya tunjuk nanti," imbuh Ikin bernada sedikit protes. Ketua dan Sekretaris terpilih nantinya akan bekerja untuk merumuskan dan membentuk Visi Misi, AD Art, Logo, dan sebagainya hingga terpilihnya struktural PPRI mulai dari Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum Defenitif, untuk menjalankan operasional Kepemimpinan PPRI dalam periode waktu tertentu. ”Amanah yang diberikan oleh teman -teman ini sangat berat, akan tetapi bersama Sekretaris Yopi dan dukungan penuh semua anggota PPRI, saya yakin bisa, karena saya bersama sekretaris, terus terang tidak bisa bekerja tanpa dukungan dari semua anggota," ungkap Ikin low profile. "Segera kita akan mengambil langkah berikutnya, agar PPRI secepatnya terbentuk, berdiri dan berjalan dengan baik. Mari kita wujudkan Lembaga PPRI ini, agar dapat menjadi payung hukum menaungi kita semua dalam melindungi dan memperjuangkan para Wartawan sebagai ujung tombak pemberitaan di lapangan,” katanya. ( R E D )