CV Citra Alam Permai Diduga Gunakan Methanol Secara Bebas Tanpa Adanya Izin Amdal.

Way Kanan, Metronusantaranews.com
Bergerak dibidang penyulingan kayu Gaharu  CV Citra Alam Permai, Lampung yang beroperasi dikampung Bukit Gemuruh Kecamatan Way Tuba Kabupaten Way Kanan  Diduga  tidak memiliki izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu, izin AMDAL dan Izin Mendirikan Bangunan.


Hal tersebut terungkap dari keterangan seorang wanita yang mengaku sebagai direktur CV Citra Alam Permai dikantornya pada Saptu 02 Desember 2023, saat  Tiem Jurnalis dan Team DPC LAI BPAN  Kab. Way Kanan melakukan wawancara secara langsung.

"CV Citra Alam Permai bergerak dibidang penyulingan kayu Gaharu, IMB, AMDAL Dan Karyawan juga blum terdaptar di BPJS Ketenaga Kerjaan"Terangnnya.


Berdasarkan pantaun team dilokasi CV Citra Alam Permai diperparah banyaknya Methanol yang bertumpukan secara bebas tanpa adanya gudang khusus, serta pekerja diduga dipekerjakan tidak menggunakan alat Septi lengkap, Hingga dapat menimbulkan kepatalan bagi pekerja dan lingkunga.


Dikutip dari keterangan dr. Sekplin Sekeon, MPH, Sp. S(K) - RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado
Metanol dikenal juga sebagai metil alkohol, wood alcohol, atau spiritus, yang merupakan senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. 


Metanol merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada keadaan atmosfer, metanol berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwama mudah terbakar. dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol), sedikit lebih manis. Metanol merupakan senyawa kimia yang sangat beracun jika dibandingkan dengan etanol. Metanol diproduksi secara alami oleh metabolisme anaerobik, oleh bakteri. hasil proses tersebut adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di udara. 


Setelah beberapa hari uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadi karbon dioksida dan air. Toksisitas metanol dapat terjadi melalui oral, penyerapan kulit, dan pernapasan Tertelan yang paling umum dilaporkan adalah akibat meminum cairan pembersih kaca sebagai upaya bunuh diri, sedangkan tertelan secara tidak sengaja dapat terjadi melalui perilaku eksplorasi pada anak-anak. (Deta Suryana/Team)